![]() |
Wiwid, Kang Abik, Mbak Dee |
Alhamdulillah, perjalanan berlangsung mulus. Tak ada hujan badai yang membuat basah kuyup. Kami tiba di Hotel Fave Denpasar dalam keadaan kering dan bugar. Memasuki ruangan hotel yang nyaman dan bersih plus ademnya AC, saya berdecak kagum. Salut buat teman-teman panitia atas kelihaiannya memilih tempat yang oke (Hanya, kenapa acaranya ngaret begitu lama, wahai Panitia? Dari seharusnya jam 13.00, ngaret jadi 14.30!).
Tema workshop hari itu adalah “Menulis untuk Perubahan”. Mendatangkan 2 orang pembicara: Habiburrahman El Shirazy (Penulis “Ayat-ayat Cinta”) dan Rahmadiyanti Rusdi (Sekjen FLP, Pusat, CEO Lingkar Pena Publishing House, dan Mantan Redaktur Majalah Annida). Sebelum acara, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan Mbak Dee. All about writing & FLP!
![]() |
Ina, numpang narsis :-) |
Sesi kedua diisi oleh Mbak Dee (Rahmadiyanti Rusdi). Dengan gayanya yang segar dan kocak, membuat semua yang hadir enggan untuk beranjak. Sebagai utusan dari Lingkar Pena Publishing House, beliau memaparkan hal-hal terkait dunia penerbitan. Naskah apa yang lagi nge-trend? Cara kirim naskah ke penerbit? Bahwa perempuan adalah pasar potensial industri penerbitan. Bahwa kita gak boleh cepat nyerah walaupun ditolak terus sama penerbit … Bahwa… pokoknya banyak deh!
Tak terasa sudah masuk waktu Ashar. Setelah break sholat, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Peserta cukup antusias, apalagi ada iming-iming doorprize dari panitia. Yang paling menggiurkan sih setumpuk buku terbitan LPPH yang dibawa Mbak Dee, sebagian di antaranya masih fresh from the oven, alias belum beredar di toko-toko buku! Sayang, saya belum beruntung mendapatkan buku-buku itu. Namun 2 orang rekan Facebookers yang ikut jadi peserta, Wie Agus dan Meita Yunita Katili, beruntung mendapatkannya. Nanti pinjem ya, Friends! (hehehe…)
Sore terus merangkak menuju petang. Tibalah di penghujung acara. Waktu 3 jam untuk sebuah workshop, memang terasa singkat sekali. Apalagi, acara semacam ini sungguh jarang di Bali. Jarang, namun sekali diadakan, menimbulkan efek yang sunggu dahsyat! Saya teringat 3 tahun yang lalu, saat acara serupa diadakan FLP Bali. Dengan pembicara yang sama. Saya sebagai peserta, datang dengan tekad mencari “pompa” semangat menulis. Tiga tahun yang lalu, pertama kali saya berjumpa langsung dengan Mbak Dee, yang langsung menantang saya untuk menulis lagi! Sehingga waktu itu saya pulang dengan semangat membara di dada: SAYA HARUS MENULIS LAGI! Hasilnya? Lahirlah sebuah cerpen yang mengantarkan saya menjadi juara Lomba Menulis Cerpen Islami (LMCPI) Majalah UMMI tahun 2008 (thanks Mbak Dee for the spirit!)
![]() |
Saya (Elka) dan Mbak Dee |
Buat teman-teman FLP Bali, trims buat acara dahsyatnya. Keep in touch ya… ditunggu acara berikutnya!